Medan, ibu kota Provinsi Sumatera Utara, bukan hanya terkenal sebagai kota industri dan perdagangan. Di balik keramaian lalu lintas dan hiruk-pikuk perkotaan, Medan menyimpan kekayaan rasa yang tidak tertandingi: kuliner multi-etnik yang menggoda lidah siapa saja yang mencicipinya.
Kota ini merupakan tempat pertemuan beragam etnis yang hidup berdampingan selama ratusan tahun: Melayu, Tionghoa, Batak, India, Minangkabau, hingga Jawa. Setiap etnis membawa serta tradisi masakannya sendiri, menghasilkan fusi rasa yang unik dan autentik.
Keunikan Kuliner Medan
Apa yang membuat kuliner Medan berbeda dari kota lain?
- Keragaman Bahan Dasar – Dari santan pekat khas Melayu, rempah kuat khas India, hingga fermentasi khas Batak seperti andaliman.
- Kombinasi Teknik Masak – Menggabungkan tumis, rebus, kukus, hingga panggang ala Batak dan India.
- Bumbu yang Kuat – Setiap hidangan penuh dengan rempah segar, cabai, bawang, serai, lengkuas, kunyit, hingga daun jeruk.
- Adaptasi Lintas Budaya – Banyak hidangan Medan adalah hasil akulturasi: seperti kari India yang disajikan dengan bihun (Kari Bihun Tabona), atau nasi Padang dengan sayur tauco khas Tionghoa.
Pengaruh Budaya dalam Masakan Medan
a. Budaya Melayu
Sebagai suku asli wilayah pesisir Sumatera, orang Melayu banyak mempengaruhi cita rasa Medan. Masakan mereka kaya santan dan rempah.
- Contoh makanan: Gulai ikan patin, nasi lemak, lemang, dan serundeng.
- Teknik: Menggunakan santan pekat dan rempah seperti kapulaga, serai, dan daun kunyit.
b. Budaya Tionghoa
Tionghoa Hokkien dan Kanton adalah etnis besar di Medan. Mereka membawa teknik tumis dan kuah kaldu kental.
- Contoh makanan: Bakmi, kwetiau, dimsum, cha siew, dan siobak.
- Ciri khas: Rasa gurih ringan, penggunaan minyak wijen, kecap asin, dan arak masak.
c. Budaya Batak
Suku Batak dikenal dengan masakan yang kuat, pedas, dan penuh rempah lokal seperti andaliman.
- Contoh makanan: Arsik ikan mas, saksang, naniura, ombus-ombus.
- Unik: Banyak makanan non-halal seperti daging babi dan darah, namun tetap ada versi halal seperti ikan arsik.
d. Budaya India
Orang Tamil banyak menetap di Medan. Mereka memperkenalkan kari, masala, dan roti khas India Selatan.
- Contoh makanan: Kari Kambing, roti canai, martabak India, dan teh tarik.
- Ciri khas: Aromatik dengan jintan, kayu manis, dan cengkeh.
Kuliner Khas Medan yang Wajib Dicoba
a. Bika Ambon
Meski bernama “Ambon”, makanan ini asli Medan. Teksturnya berserat dengan rasa manis dan harum pandan atau durian.
- Tempat rekomendasi: Bika Ambon Zulaikha, Jl. Mojopahit.
b. Lontong Medan
Lontong dengan kuah santan, ditambah sayur labu, tauco, sambal teri, dan rendang telur.
- Unik: Menyatukan unsur Melayu, Minang, dan Tionghoa.
c. Soto Medan
Soto berkuah santan kental, biasanya disajikan dengan emping dan sambal rawit hijau.
- Warung terkenal: Soto Kesawan, Jl. Ahmad Yani.
d. Mie Gomak
Sering disebut “spaghetti Batak”. Mie tebal dari mie lidi disiram kuah bumbu andaliman.
- Cocok dinikmati saat sarapan atau makan siang.
e. Kari Bihun Tabona
Kari khas India yang dimodifikasi dengan bihun. Kaya rempah, tapi tidak terlalu pedas.
- Lokasi: Tabona, Jl. Mangkubumi.
f. Kwetiau Ateng
Kwetiau goreng khas Tionghoa Medan, dengan irisan daging, telur, dan sayur.
- Rasa wok hei-nya (aroma khas tumisan api besar) menggoda.
g. Nasi Padang Simpang Raya
Meski berasal dari Minang, rumah makan Padang berkembang pesat di Medan.
- Menu andalan: Rendang, gulai tunjang, ayam pop.
Street Food di Medan: Surga Kuliner Malam
Medan tak pernah tidur jika bicara soal kuliner. Setelah matahari terbenam, pedagang kaki lima mulai berdatangan. Inilah surga bagi pecinta street food:
- Pasar Malam Aksara: Pusat makanan murah meriah dari sate, mie Aceh, sampai ayam penyet.
- Kesawan Square: Sentra makanan khas Peranakan dan India.
- Merdeka Walk: Tempat nongkrong hits anak muda, lengkap dengan aneka snack dan kopi.
Makanan yang wajib dicoba:
- Martabak Mesir
- Roti bakar selai durian
- Sate Padang khas Medan
- Mie Aceh goreng daging
Wisata Kuliner Halal dan Non-Halal di Medan
Karena keanekaragaman budaya dan agama, Medan membagi kawasan kuliner menjadi halal dan non-halal:
Kuliner Halal:
- Kari Bihun Tabona
- Soto Sinar Pagi
- Lontong Kak Lin
- Rumah Makan Simpang Raya
Kuliner Non-Halal:
- BPK (Babi Panggang Karo) Tesalonika
- Lontong Sayur dengan telor pindang babi
- Cha Siew Rice khas Tionghoa
Kejelasan halal/non-halal sangat penting, dan hampir semua tempat makan di Medan menandainya dengan jelas.
Kawasan Populer Wisata Kuliner
a. Jalan Selat Panjang
- Dominasi: Tionghoa
- Makanan: Bakmi, bubur, chee cheong fun, kwetiau siram
b. Jalan Semarang
- Dominasi: Tionghoa dan India
- Suasana: Ramai malam hari
- Makanan: Bakpao, martabak, nasi goreng India
c. Kampung Keling (Little India)
- Nuansa India
- Menu: Roti canai, nasi briyani, ayam tandoori
d. Kampung Madras
- Perpaduan India, Tamil, dan Melayu
- Pusat rempah dan makanan vegetarian khas India
e. Jalan Mojopahit
- Sentra oleh-oleh kuliner Medan seperti bika ambon, lapis legit, dan kue nastar.
Tips Menjelajah Kuliner Medan
- Datang Pagi: Banyak makanan Medan habis sebelum siang.
- Bawa Uang Tunai: Tidak semua pedagang street food menerima kartu atau e-wallet.
- Perhatikan Label Halal: Tanyakan langsung jika ragu.
- Jangan Takut Pedas: Banyak makanan Medan cukup pedas – minta level pedas jika perlu.
- Gunakan Ojek Online: Untuk menjangkau lokasi kuliner tersembunyi.
Peran Kuliner dalam Identitas Kota Medan
Kuliner di Medan bukan sekadar santapan. Ia adalah refleksi hidup multikultural yang harmonis.
- Sebagai Warisan Budaya: Resep turun-temurun dari generasi ke generasi.
- Penguat Ekonomi Lokal: UMKM kuliner menyumbang besar terhadap perekonomian kota.
- Media Diplomasi Budaya: Banyak wisatawan asing mengenal Medan lewat makanannya.
- Pemersatu Komunitas: Dalam satu meja makan, suku Batak, Melayu, Tionghoa, India bisa berkumpul tanpa sekat.
Kesimpulan
Medan adalah kota yang hidup, tumbuh, dan berdenyut lewat makanan. Setiap suapan mengandung sejarah panjang, percampuran budaya, dan kerja keras para peracik rasa. Tak ada kota di Indonesia yang memiliki fusi kuliner sekompleks Medan.
Jika Anda seorang pecinta kuliner sejati, maka Medan bukan sekadar tempat wisata – tapi destinasi rasa yang tidak akan terlupakan.